Wednesday, September 26, 2018

Road to be a dentist: sayangilah pasien dan waktu


Trus baru aja aku update:
Karna suatu hari, yang biasa ngasih coklat, akan kalah sama yang ngasih seperangkat alat sholat.
Dan pasienku, bales; Aamin.
MasyaAllah. Di Amin-in sama orang yang sekedar baca,
Ini baru orang yang kuketahui mengaminkannya, belum orang lain yang ku tak tahu ternyata mengamini doaku juga 0:)

Btw jadi inget pasienku pas koas
kalau dipikir-pikir, koas itu penuh momen-momen magis
aku bisa ketemu sama abang goj*ek, yang mau jadi pasienku, dan mau bolak-balik untuk dirawat giginya
gak ada ikatan apapun, ikatan darah atau apa. Sebatas ikatan dua orang tak saling kenal yang segera sepakat begitu saja; tiba tiba aja.
Ada juga yang dengan niatannya mau membantuku menyelesaikan tugas koas ku.
Sacrifice their body, mind, money and time. Yes, definitely time. Things Allah has swore upon at.

Entah aku harus balas apa, ke semua pasien malaikat macam ini.
Ku doakan tentunya, semoga dilancarkan segala urusannya.
Aku percaya Allah insyaAllah akan balas kebaikan Anda.
Dan semakin tersadar, aku ini bukan apa-apa, siapa-siapa, gimana-gimana.
Mungkin balasan yang bisa ku kasih adalah bekerja sebaik mungkin memegang amanah dipundakku ini; sebagai dokter gigi yang mengabdi dengan tulus ikhlas ke masyarakat negeri ini.


Tangerang Selatan
16 September 2018

No comments:

Post a Comment